Polusi Bunyi – Pemahaman & Pengaruh Bagi Lingkungan

Kebisingan merupakan salah satu acuan dari polusi suara yang kita rasakan sehari-hari. Umumnya, disebabkan oleh bunyi kendaraan bermotor, mesin pabrik, klakson, dan yang lain.


Adanya pencemaran bunyi mampu memperlihatkan imbas negatif, baik bagi manusia dan binatang yang memakai pendengaran. Berikut ini ialah penjelasan tentang salah satu jenis polusi yang berkaitan dengan bunyi-suara yang tidak menciptakan tenteram.



Pengertian Polusi Suara


Polusi suara ialah salah satu pencemaran lingkungan selain polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi cahaya yang dapat menganggu lingkungan. Polusi bunyi ialah gangguan pada sebuah lingkungan akibat suara atau bunyi yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekeliling suara tersebut.


Pencemaran suara ini terjadi bila terdapat suara bervolume tinggi dan keras, serta pada frekuensi tertentu yang menjadikan kegaduhan baik bagi manusia dan binatang. Gangguan suara dianggap subyektif, alasannya adalah bergantung pada jawaban makhluk hidup yang mendengar suara tersebut apakah terganggu atau tidak terusik.


Indikator Polusi Suara


Secara alami, insan mempunyai batasan atau kesanggupan mendengar suara mulai dari 20 Hz hingga 20.000 Hz. Dalam satuan desibel, angka tersebut berada pada kisaran 140 desibel.


Batas maksimum telinga manusia kepada suara adalah 80 desibel. Sehingga bila terdapat sumber suara yang melebih angkat tersebut dapat dikatan selaku indikasi pencemaran suara.


Pengukuran Polusi Suara


Meskipun evaluasi pencemaran bunyi dinilai secara secara subyektif, namun terdapat parameter yang mampu dipakai untuk mengukur tingkat polusi bunyi secara sederhana dan pribadi.


Cara sederhana untuk mengukur polusi akhir bunyi ini yaitu dengan menggunakan sound level meter dengan satuan dB(A) selama 10 menit tiap pengukuran dan pembacaan tiap 5 detik. Pada perkembangan saat ini, aplikasi sejenis dengan sound level meter dapat pula diperoleh di Play Store Android dengan mempergunakan microphone ponsel pintar.


db meter chart


Cara selanjutnya untuk mengukur polusi suara yaitu dengan menggunakan integrating sound level meter yang mempunyai fasilitas pengukur LTM5, maksudnya adalah Leq dengan waktu ukur tiap 5 second (detik) dan pengukuran dilakukan selama 10 menit.


Penyebab Polusi Suara


Pencemaran bunyi disebabkan oleh suara atau suara yang mengganggu pendengaran makhluk hidup di sekeliling sumber suara. Berikut ini ialah beberapa penyebab polusi bunyi yang paling umum dicicipi dilingkungan kita:



  1. Suara klakson motor dan kendaraan beroda empat

  2. Suara knalpot kendaraan bermotor

  3. Suara mesin pesawat

  4. Suara kereta api

  5. Suara alami, mirip petir dan ledakan gunung berapi

  6. Suara TOA masjid dan speaker yang tidak dalam kondisi baik

  7. Suara teriakan yang memekakan telinga

  8. dan lain sebagainya


Dampak Terhadap Manusia


Manusia yang terdampak kegaduhan tidak mampu mengalami hal yang sama, dikarenakan tingkat gangguan akibat suara ini memang subyektif. Namun pada seseorang yang tinggal di lingkungan yang secara biasa mengalami polusi suara, mirip di dekat daerah bandara atau area industri akan mengalami stress alasannya adalah ketidaknyamanan akhir bunyi bising dari pesawat.


Tidak hanya stress, seseorang yang terpapar polusi suara saban hari juga dapat mengalami tekanan darah tinggi. Akibatnya, risiko penyakit jantung juga akan meningkat.


Berikut ini adalah imbas-efek yang dapat dirasakan insan balasan pencemaran suara:



  1. Stress

  2. Tekanan darah tinggi

  3. Sistem indera pendengaran yang rusak

  4. Penyakit jantung

  5. Gangguan psikologi

  6. Insomnia

  7. dan lain sebagainya


Dampak Bagi Hewan


Apakah hewan dapat terkena pengaruh dari polusi suara? Jawabannya yakni “iya”!


Seorang ilmuwan dari Wildlife Conservation Society (WCS) juga pernah mengajukan semacam itu “Jika Anda menebang kayu di hutan, bisakah hewan-binatang liar mendengarnya?”


Dari pertanyaan tersebut, para ilmuwan kemudian berbagi metode penelitian untuk mencari tahu bagaimana bunyi akan kuat kepada binatang liar.


Penelitian tersebut mendapatkan hasil yang mampu memperlihatkan prediksi bagaimana bunyi mampu menyebar melalui lingkungan sekitar. Data-data spasial dipakai dalam observasi tersebut untuk mengetahui pengaruh vegetasi, keadaan lahan, cuaca dan bunyi-bunyi lain terhadap binatang-hewan liar.


Diperoleh hasil bahwa aspek-faktor diatas akan memengaruhi mutu habitat suatu kawasan, termasuk distribusi geografis beberapa spesies dan depresi mirip pada manusia.


burung hantu


Contohnya dengan melaksanakan perbandingan sensitivitas insan dan burung hantu terhadap polusi bunyi dari kendaran bermotor, SPreAD-GIS menyimpulkan bahwa bunyi bising dari kendaraan bermotor akan menunjukkan efek kepada burung hantu dalam kawasan yang lebih luas 45% dibanding manusia.


Pencemaran bunyi akan mengganggu kemampuan burung hantu untuk mencari mangsa karena burung hantu memakai indera pendengarannya untuk menemukan mangsa.


Selain itu, ternyata ikan yang mungkin kita tahu tidak mempunyai telinga berbentukdaun indera pendengaran juga mampu terkena efek dari polusi suara.


Ikan mampu terganggu akhir kegiatan manusia di perairan laut maupun sungai, seperti pengeboran minyak, bunyi kapal, dan suara sonar. Akibatnya, akan kuat kepada distribusi ikan dan kemampuannya untuk bereproduksi, berkomunikasi serta menyingkir dari pemangsa.


Sehingga makin meningkatnya level kebisingan di lautan ternyata menghipnotis distribusi ikan dan kesanggupan ikan-ikan itu bereproduksi, berkomunikasi dan menghindari pemangsa.


Meski ikan tidak mempunyai daun indera pendengaran, ternyata ikan mempunyai kemampuan untuk mendengar bunyi dengan frekuensi 30 Hz sampai 1.000 Hz. Tidak hanya itu, pada ikan yang telah mengikuti keadaan pada kondisi tertentu, mereka mempunyai kesanggupan untuk mendengar bunyi dengan frekuensi 3.000 Hz hingga 5.000 Hz bahkan frekuensi yang sangat tinggi mirip belut eropa yang dapat mendengar suara infrasonik.


Bahkan, beberapa spesies ikan tertentu mampu mendengar suara berfrekuensi sungguh tinggi. Sementara jenis lain misalnya belut Eropa sungguh sensitif kepada bunyi infrasonik.


Comments

Popular posts from this blog

Pohon Aren – Taksonomi, Morfologi, Faedah & Budidaya

Hutan Etika Di Indonesia – Pemahaman, Polemik Dan Pemetaan